rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)
Tampilkan postingan dengan label PELUANG USAHA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PELUANG USAHA. Tampilkan semua postingan

BINGUNG DIANTARA 2 PILIHAN

Saya mempunyai modal dingin Rp. 80 juta. Saat ini saya masih tinggal dengan orang tua. Saya mempunyai keinginan untuk membuka usaha dan membeli rumah dengan modal saya tadi. Uang tersebut digunakan sebagai uang muka pembelian rumah, dansetiap bulannya saya masih harus mencicil. Tentunya untuk mendapatkan keduanya tidak memungkinkan. Menurut anda, mana yang harus didahulukan, membuka usaha atau membeli rumah?
Sebetulnya bukan hal yang mustahil untuk bisa mendapatkan dua alternatif yang Anda inginkan. Yaitu membeli rumah dan memiliki usaha secara sekaligus. Dengan catatan, pembelian rumah dilakukan secara kredit, artinya Anda hanya perlu membayar DP-nya saja dulu. Dan usaha yang didirikan pun adalah usaha kecil dengan modal tidak lebih dari Rp 50 juta. Tapi jika saja harus memilih, maka pilihkan yang paling prioritas untuk Anda sekarang. Apakah Anda sudah berkeluarga atau masih single. Apakah Anda sekarang bekerja, atau memang berniat berwirausaha. Saya rasa itu adalah dua faktor yang paling akan mempengaruhi pilihan Anda nantinya. Jika Anda sudah berkeluarga dan bekerja, maka memiliki rumah sendiri tentunya lebih prioritas bagi Anda. Karena bagaimanapun, sebuah keluarga memerlukan rumah sendiri untuk berteduh. Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk membangun sendniri atau membeli rumah secara tunai. Tapi kalau Anda perlu rumah yang agak besar, mungkin dana itu hanya bisa untuk DP saja. Kecuali kalau Anda belum bekerja, tapi sudah berkeluarga. Dalam posisi yang seperti ini, maka memiliki rumah sendiri, dan mendirikan usaha, sepertinya adalah dua pilihan yang sama beratnya. Beda halnya kalau Anda masih single dan belum bekerja. Buat saya sih, dana itu akan lebih bermanfaat untuk dipakai sebagai modal usaha saja. Sedangkan untuk pembelian rumah bisa ditunda sampai usaha Anda bisa berkembang dengan baik. Kalau usahanya sudah berkembang dan menghasilkan keuntungan, keuntungan itulah yang akan dipakai untuk membeli rumahnya nanti.

TAWARAN RUMAH

Bila Anda membeli rumah dari pengembang (developer), maka rumah tersebut biasanya masih baru, berada di kompleks perumahan dan belum pernah ditempati sama sekali. Untuk rumah seperti ini, biasanya harga yang ditawarkan pengembang adalah harga pas.
Namun demikian, Anda bisa juga tidak membeli rumah dari pengembang, tetapi dari orang yang sudah menempati rumah tersebut. Jadi, istilahnya adalah rumah bekas. Nah, untuk rumah seperti ini biasanya harga yang ditawarkan masih bisa dinegosiasikan. Karena itu, ada beberapa informasi yang sebaiknya Anda dapat sehingga Anda bisa lebih siap dalam melakukan tawar menawar harga dengan si penjual:
 Cek apakah harga rumah yang ditawarkan penjual kurang lebih sama dengan harga rumah lain dengan kondisi yang sama dan di lokasi yang sama. Bila harga rumah di tempat lain tersebut lebih rendah, Anda mungkin bisa meminta si penjual menurunkan harganya.
 Cek juga kondisi rumah tersebut, apakah rumah itu memiliki sejumlah kerusakan yang ­ tidak bisa tidak ­ harus diperbaiki oleh Anda sebagai pemilik barunya nanti. Semakin banyak kerusakannya, posisi tawar menawar Anda bisa lebih kuat karena Anda bisa meminta si penjual menurunkan harga rumahnya.  Cek juga sudah berapa lama rumah tersebut ditawarkan untuk dijual. Jika rumah itu sudah ditawarkan dalam waktu yang cukup lama, maka si penjual mungkin akan makin ingin menjual rumahnya dan mau menerima tawaran harga yang lebih rendah.

USAHA ALTERNATIF MAHASISWA


Bagaimana mereka bisa menabung? Maklum, tidak semua mahasiswa menerima uang saku yang cukup. Entah karena orang tuanya kurang mampu atau pengeluaran si mahasiswa yang besar. Dari situ, muncul motivasi pada diri si mahasiswa untuk menjadi sukses mandiri, tidak ada jalan lain kecuali dengan mencari sumber penghasilan.

Tak heran banyak mahasiswa yang termotivasi mencari penghasilan. Apa sih alternatif pekerjaan yang bisa dilakukan mahasiswa? Seperti yang sama-sama kita tahu, mahasiswa pasti punya banyak keterbatasan. Salah satu diantaranya adalah keterbatasan modal. Selain itu, mereka juga punya kewajiban utama yakni belajar. Jangan sampai, mereka asyik bekerja, kuliahnya malah keteteran. Nah lho, bagaimana tuh?

Nah, berikut ini saya berikan sejumlah alternatif penghasilan tambahan yang bisa dijalankan oleh mahasiswa.

Menjual Barang
Menjual barang, terutama yang dilakukan secara perorangan, bisa dilakukan di waktu-waktu alias tak terikat waktu. Contohnya, menjual pakaian kepada teman-temannya. Kegiatan itu, tentu bisa dilakukan saat punya waktu luang dan tidak banyak waktu yang terbuang. Cukup dengan beberapa kali telepon atau menawarkan kepada teman-teman di kampus, menunjukkan barangnya, dan ketika ada yang suka dengan barangnya, transaksi pun terjadi. Selesai.

Banyak barang yang bisa dijual. Mulai dari busana dan aksesorisnya, barang-barang elektronik ringan seperti jam tangan, yang "berat" seperti radio tape, vcd player sampai dengan komputer. Prinsipnya, semua barang-barang yang bisa dipakai dan dikonsumsi, bisa diperjualbelikan.

Yang penting harus pandai mencari tempat membeli barang-barang tersebut dengan harga yang murah. Bagi yang modalnya pas-pasan, cukup membeli beberapa barang saja untuk sampel.

Menjual Keahlian
Mahasiswa pasti punya keahlian yang bisa dijual. Contohnya, mereka yang kuliah di bidang sastra bisa menawarkan jasa penterjemah. Bagai yang kuliah di bidang komputer, banyak pilihannya. Yang menekuni studi teknik informatika bisa menjual jasa pembuatan software sederhana kepada perusahaan-perusahaan. Mereka yang kuliah akuntansi bisa mengajar akuntansi privat kepada anak-anak SMA. Yang gemar menulis, juga bisa membuat cerpen dan kirimkan ke Tabloid NOVA. Yang kuliah di bidang sosial politik? Bisa mengirim artikel ke koran.

Yang jelas, alternatif menjual keahlian memiliki kelebihan, yakni tak perlu modal, kecuali keahlian. Cuma jeleknya, kadang-kadang tidak semua mahasiswa memiliki rasa PD (percaya diri) yang cukup ketika mereka harus menjual keahliannya. Seringkali mereka mungkin akan merasa malu, rendah diri, jengah, dan sebagainya.

Membuka Usaha
Bagi yang punya modal lebih, buka usaha bisa menjadi pilihan. Mulai dari toko kelontong, rental komputer atau tempat makan. Untuk menekuni usaha ini harus hati-hati, khususnya soal waktu. Maklum, usaha ini butuh waktu yang banyak. Terutama tahun-tahun pertama. Wah betapa repotnya jika memilih usaha ini. Harus kuliah dan menjalankan usaha yang butuh waktu dan tenaga yang banyak. Usaha ini pas dilakukan saat tugas-tugas kuliah tidak terlalu banyak.

Satu lagi yang harus diperhatikan adalah manajemen, baik ke dalam maupun ke luar yang baik. Manajemen ke dalam adalah bagaimana cara mengelola uang di usahanya, bagaimana cara dia untuk mengatur stok penjualan, dan sebagainya. Sedangkan manajemen ke luar adalah bagaimana cara dia memasarkan dan memperkenalkan usahanya kepada masyarakat luar.

Menjadi Karyawan
Pilihan lain adalah menjadi karyawan. Prinsipnya, sebagai karyawan akan menerima gaji tetap. Tapi banyak hal yang harus diperhatikan, seperti masalah waktu. Pasti tidak ingin, kan, kesibukan sebagai karyawan akan mengganggu kuliahnya? Jadi, bagi mereka yang kuliah hanya di pagi hari, mungkin bisa memilih untuk mencari pekerjaan sebagai karyawan yang hanya bertugas di siang hari. Atau, bagi mereka yang kuliah pagi dan siang, bisa bekerja sebagai karyawan pada usaha-usaha yang berjalan di malam hari, mislanya restoran atau wartel. Prinsipnya, bekerja sebagai karyawan tidak harus dilakukan 8 jam sehari dan tidak harus selalu dilakukan jam 9 sampai 5 sore. Yang namanya usaha kan banyak jenisnya. Bukan begitu?

Network Marketing
Alternatif yang juga bisa dijalankan oleh mahasiswa adalah dengan menjalankan usaha network marketing. Pada network marketing, si mahasiswa itu seperti sedang membuka toko, dan dia bisa mengajak banyak orang di sekililingnya untuk membuka toko juga seperti dia. Seperti layaknya toko, pada network marketing, si mahasiswa bisa mendapatkan penghasilan tambahan berupa keuntungan eceran dari penjualan barang. Selain itu juga bisa mengejar penghasilan lain berupa komisi jaringan. Nah, inilah yang biasanya "diincar".

Enaknya network marketing, si mahasiswa bisa menjalankan usaha ini pada waktu-waktu yang memang dia inginkan. Bukan berarti dia tidak akan sibuk. Dia mungkin akan sibuk, tetapi waktunya biasanya fleksibel. Sudah begitu, modal uang yang dibutuhkan biasanya jauh lebih sedikit.

Mudah-mudahan, dengan Anda menunjukkan artikel ini kepada anak Anda yang mahasiwa, mereka bisa termotivasi juga dalam mencari penghasilan tambahan. Siapa tahu kalau penghasilan tambahannya mencukupi kelak, mereka bisa menabung, dan malah tidak perlu lagi minta uang saku pada Anda. Syukur-syukur malah Anda yang diberi. Bukan begitu kadang-kadang yang kita inginkan?

AGEN TIKET TOUR & TRAVEL

Sukses Mandiri : Penyebab utama dari penghasilan yang dirasa tidak pernah cukup adalah pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan, alias defisit anggaran belanja. Ada 2 buah pendapat mengenai defisit anggaran belanja. Yang pertama disebabkan kepemilikan gaya hidup yang berada diluar kesanggupan finansialnya. Yang kedua disebabkan karena penghasilan keluarga, pada kenyataannya, memang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga--bahkan yang paling minim sekalipun. Untuk ke 2 penyebab ini, ada 3 cara mengatasinya, yaitu:

  1. Melakukan penghematan dengan mengurangi beberapa pos pengeluaran keluarga, misalnya mengurangi pengeluaran untuk rekreasi, menghemat biaya pemakaian telpon & listrik, dll.

  2. Menambah penghasilan keluarga, misalnya dengan mengambil kerja paruh waktu, membuka usaha, menjual keahlian Anda atau dengan berinvestasi.

  3. Anda bisa melakukan cara ke-1 dan ke-2 secara bersamaan. Keuntungannya, defisit anggaran belanja bisa lebih cepat teratasi karena pengeluaran keluarga Anda berkurang karena melakukan penghematan. Itu di satu sisi. Di sisi lain, penghasilan keluarga Anda juga bertambah karena adanya penghasilan tambahan

Saran saya, untuk mengatasi masalah penghasilan Anda yang dirasa kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, maka Anda bisa mencoba cara ke-3, yaitu mencoba untuk melakukan penghematan. Dalam jangka panjang juga usahakan untuk meningkatkn penghasilan keluarga. Jika Anda ingin meningkatkan penghasilan keluarga dengan cara membuka usaha sendiri, maka pertimbangkanlah hal-hal berikut ini:

  1. Jika pengeluaran keluarga masih tergantung dari penghasilan Anda, maka sebaiknya tetap bekerja pada perusahaan yang lama sambil menjalankan bisnis Anda yang baru perlahan-lahan. Dikhawatirkan jika Anda langsung berhenti bekerja dan penghasilan rutin Anda terhenti, padahal bisnis Anda yang baru belum menghasilkan pendapatan untuk Anda, maka kondisi finansial keluarga akan terguncang.

  2. Bisa juga Anda memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan lama dan total berkonsentrasi penuh membangun bisnis yang baru, hanya jika memenuhi 2 kondisi, yaitu:

    1. Anda telah mempunyai dana cadangan untuk digunakan memenuhi pengeluaran keluarga selama bisnis Anda yang baru belum menghasilkan keuntungan,

    2. Anda telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk menjalankan bisnis Anda, sehingga berbagai resiko usaha dapat diantisipasi dengan baik.

Mengenai niat Anda untuk menjadi agen pemesanan tiket pesawat dan Biro Perjalanan Wisata (Tour & Travel), maka sebelumnya saya singgung sedikit mengenai usaha Agen Perjalanan Wisata ini.

Agen Perjalanan adalah usaha yang menyediakan jasa pelayanan yang berkaitan dengan penyelenggaraan perjalanan dan penjualan produk wisata. Jasa-jasa pelayanan yang ditawarkan Agen Perjalanan antara lain:

  • Pemesanan tiket angkutan udara, laut, darat baik dalam maupun luar negeri

  • Perantara penjualan paket wisata yang dikemas oleh Biro Perjalanan Wisata

  • Pemesanan akomodasi, restoran, tiket pertunjukan seni budaya, dan kunjungan ke objek wisata,

  • Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor, visa, atau dokumen lainnya.

Dengan demikian sebuah perusahaan Agen Perjalanan adalah perantara yang juga berfungsi sebagai konsultan yang menjadikan deal/ transaksi langsung dari klien ke sebuah perusahaan perjalanan atau Biro Perjalan Wisata (BPW . Biasanya, untuk memudahkan penjulan paket-paket tur dalam waktu tertentu kepada Agen Perjalanan, BPW membuat Confidential Tariff.

Confidential Tariff adalah harga paket tur yang disusun oleh BPW, diperuntukan bagi agen yang menjual produknya untuk dipakai sebagai pedoman dalam menetapkan harga tur yang dijual kepada konsumen, dan menentukan besarnya komisi atau harga netto (agen hanya perlu menaikkan harga sesuai persetujuan manajemen). Disebut Confidential Tariff, karena harga yang disajikan bersifat rahasia (confidential), hanya diperuntukkan bagi agen yang menjalin hubungan dengan BPW saja.

Dengan demikian, prosedur untuk bekerjasama dengan satu atau lebih BPW, berada dalam ruang lingkup suatu bentuk perjanjian yang menjadi patokan dasar dalam hal harga yang telah disetujui atas service yang dijual kepada calon klien, plus keuntungan yang diinginkan.

Selain BPW, maka Agen perjalan juga dapat bekerjasama dengan berbagai perusahaan bisnis perjalanan dan pariwisata seperti Agen Perjalanan lain, perusahaan penerbangan domestik/ asing, perusahaan jasa penginapan, perusahaan jasa boga, dll. Atas kerjasama tersebut, Anda mendapat keuntungan berupa komisi, discount harga, dll. Contoh:

  • Agen Perjalan dengan Agen Perjalanan lainnya, baik dari dalam atau luar negeri, berupa penanganan paket tur, harga hotel, transportasi.

  • Agen Perjalanan dengan perusahaan penerbangan domestik/ asing, berupa harga confidential tariff, harga tiket spesial, harga paket tur, termasuk tiket pesawat.

  • Agen Perjalanan dengan perusahaan jasa penginapan, berupa Contract Room Rate, harga kamar spesial, paket Meeting, paket Honeymooners.

  • Agent Perjalanan dengan Biro Perjalanan Wisata, berupa pemberian harga khusus paket wisata untuk rombongan dengan fasilitas yang diberikan.

  • Agen Perjalanan dengan perusahaan jasa boga, berupa pemberian harga makanan dan minuman khusus dan jasa katering.